Notulensi The Real Ummi Sharing Session; Harmonisasi Keluarga Muda antara Cinta dan Cita-cita.

Jadi, beberapa hari sebelum tanggal 5Agustus, saya yang sedang asyik berselancar di instagram melihat postingan Mbak Dewi Nur Aisyah (@dewi.n.aisyah) tentang akan adanya forum berbagi ilmu bersama dengan media whatsapp group. Begini pengumumannya;

Sumber gambar: instagram Dewi Nur Aisyah

Tema yang diangkat pun menarik, yaitu Harmonisasi Keluarga Muda antara Cinta dan Cita-cita. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung mendaftarkan diri saya untuk mengikuti diskusi tersebut. Alhamdulilah, masih kebagian slot. Nah, kali ini saya akan merangkum hasil diskusi daring tersebut. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membacanya. Aamin.

Tuan rumah diskusi kali ini adalah The Real Ummi. The Real Ummi atau biasanya disingkat ThRU adalah sebuah learning and sharing platftorm bertema keluarga dan pengasuhan anak. Misi sederhana ThRU adalah ingin membangun kesadaran bersama pentingnya membekali diri dan menyiapkan ilmu dalam membangun keluarga dan menjadi orang tua, khususnya bagi para wanita yang akan menjadi madrasah pertama dan utama bagi buah hatinya. Narasumber pada diskusi kali ini adalah Mbak Dewi, Ibu Muda, awardee LPDP, dan sedang menempuh PhD di UCL UK dan Mbak Lisa, founder The Real Ummi, seorang ibu muda, dan juga awardee LPDP. Saat ini beliau sedang menempuh PhD di IIUM, Malaysia, serta Ade Irawati sebagai fasilitator.



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Materi pertama diisi oleh Mbak Dewi. Berikut rangkumannya.

Islam begitu memuliakan wanita. Hingga wanita disamakan dengan perhiasan terbaik dunia, bahkan kedudukan seorang ibu begitu tinggi ditempatkannya. Semua keistimewaan ini memang diberikan kepada wanita, muslimah dan wanita yang shalihah khususnya. Lalu bagaimana kedudukan kita dibandingkan dengan pria? Bukankah pria memiliki banyak keistimewaan juga?


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Tidak perlu iri, karena hakikatnya, Allah sudah menegaskan bahwa kita tidaklah berbeda di hadapanNya. Hanya ada satu pembeda, dan itu bukan berdasarkan atas jenis kelaminnya, namun dari taqwa kita kepadaNya. Maka menjadilah kita semulia-mullia wanita.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Bagaimana cara menuju kesana? Untuk menjawab itu, kita harus kembali kepada tiga pilar tugas utama seorang wanita. Apa sajakah itu? Jawabannya adalah Mar’atus shalihah (wanita shalihah), Zaujatu muthi’ah (istri yang taat) dan Ummul madrasah (bunda peradaban). Maka pilihan hidup apapun yg kita jalani di kehidupan ini, kita tetap harus kembali kepada tiga pilar di atas.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Jika ada yang bertanya, apa bedanya saat single dan sudah menikah, atau saat sudah memiliki anak? Berikut rangkuman perbedaannya. 

               
Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Kalau dilihat dari gambar di atas, ada beberapa hal yang berbanding lurus. Artinya, semakin banyak  -ple nya, semakin bertambah beberapa hal nya, termasuk amanah, tanggung jawab, kesibukan, dan tentunya kelelahan yang dirasakan. Begitu pula ada yang berbanding terbalik, yaitu semakin banyak  -ple nya, semakin sedikit waktu istirahat yang dimiliki, waktu luang, me time dan stamina atau kesehatan. Apalagi seorang wanita yang sudah hamil dan melahirkan, tentu kondisi jasadnya tidak bisa disamakan dgn mereka yg masih single. Oleh sebab itu para suami harus mengerti akan hal ini. Tapi dari semua hal yang berbanding lurus ataupun berbalik, ada satu rumus yang jangan dilupa. Semakin kita memiliki beban yang berat, seharusnya kita semakin mendekat kepadaNya. 

Menjadi couple, triple, dan quadruple pun semua berawal dari pernikahan. Jadi sebenarnya apa sih pernikahan itu (menurut Mbak Dewi)? Titik tekannya adalah, untuk mencari teman hingga ke surga. Sehingga cinta yg kita bina tidak akan berhenti di dunia, namun akan kekal hingga ke surga.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Satu tips untuk para jomblowan atau jomblowati. Carilah pasangan hidup yang mencintai Allah, itu kunci utamanya. Pertanyaan yang sering didapatkan oleh Mbak Dewi adalah sebagai berikut.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Kuncinya adalah FASTABIQUL KHAIRAT. Bukankan itu yang diajarkan oleh Islam? Maka sudah sepatutnya dalam asas ini bermakna pasangan selalu berlomba dalam kebaikan. Tidak ada lagi cerita melempar pekerjaan, namun selalu berlomba untuk meringankan beban. Karena pada hakikatnya, pernikahan yang berhasil adalah pernikahan yang membuat imanmu semakin meningkat, suami dan istri saling mengingatkan dalam kebaikan di dunia, hingga Allah izinkan cintanya bersemi di surga.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Berikut adalah beberapa poin kunci, bagaimana agar pernikahan bisa seimbang antara cinta dan cita;


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Jadi kalau kisah Mbak Dewi, sejak awal saat ada seorang laki-laki menyampaikan lamaran (siapapun dia), Mbak Dewi sudah menyampaikan visi dan misi hidup yang ingin dikejarnya, yaitu menuntut ilmu setinggi-tingginya, berupaya memberi manfaat seluas-luasnya. Nah tergantung si pelamar, sanggup menjalankan atau tidak. Sehingga seseorang yang menjadi suami Mbak Dewi saat ini sudah mengetahui hal itu dan bersedia merenda asa berdua. Kalau ada yang sudah menikah tapi belum menyepakati hal-hal ini, ada baiknya didiskusikan kembali. Agar perjalanan pernikahan semakin bermakna dan berjalan sesuai dengan cita keduanya.    

Ada hal harus diingat saat menikah, bahwa pasangan kita TIDAKLAH SEMPURNA. Sedari awal menikah, hendaknya memiliki prinsip, untuk tidak menggantungkan ekspektasi begitu tinggi dengan pasangan. Kalau kata Pak Cah, menikah itu mirip dengan belanja di supermarket. Saat kita berharap supermarket itu lengkap menjual barang dari A-Z, tapi ketika kesana ternyata banyak yang tidak ada, akhirnya berujung kecewa. Namun, saat kita legowo dengan barang apa saja yang ada di supermarket, sifat syukur yang terbentuk disana.



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Sama dengan pasangan kita, saat kita memiliki ekspektasi tinggi si pasangan itu bisa A,B,C sampai dengan Z, tapi ternyata tidak, kecewa yang kita dapatkan. Namun saat kita mau menerima kelebihan dan kekurangannya apa adanya, hanya ada syukur saat bertemu kelebihan dan sabar saat bertemu kekurangan. Intinya, saat cintamu pada-Nya berada pada tempat tertinggi dalam jiwa, kita akan mensyukuri kelebihan dan bersyukur atas kekurangan pasangan yang sudah Allah jodohkan di dunia. 
FASTABIQUL KHAIRAT merupakan kunci yang paling penting.

Dalam Islam pun dikatakan, sebaik-baik laki-laki adalah yang paling baik kepada keluarganya, sedangkan istri pun diperintahkan taat pada suaminya. Bukankah ini adalah kombinasi yang sempurna? Saat istri ingin berbakti, suami pun meringankan pekerjaan sang istri. Maka keduanya saling berlomba-lomba dalam kebaikan.

                        
      Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Setalah ada keinginan untuk ber-fastabiqul khairat, maka kunci selanjutnya adalah KERJA SAMA. Bisa jadi sifat istri dan suami sangat jauh berbeda, dan itu wajar saja. Karena kehadirannya adalah melengkapi kekurangan. Maka ingat perkataan Ashley Willis, bahwa pernikahan yg kuat jarang memiliki dua orang yang kuat dalam waktu yg bersamaan.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Kunci terakhir adalah pernikahan itu bukanlah hanya membangun satu menara (hanya satu pihak yang bisa tinggi menjulang), tapi mampu MENGANGKASA BERDUA, melejitkan potensi bersama, hingga surga menjadi akhir perjalanan.

Jadi, jika seorang suami melihat potensi istri yang jago berdagang, dukung ia agar menjadi mompreneur. Jika suami melihat potensi istri dengan tingkat akademisi yang tinggi, beri ia ruang untuk sekolah lagi. Jika suami melihat potensi istri dengan hafalan yang begitu baik, dukung ia menjadi hafidzah dengan setor hafalan bersama atau mendanai belajar di rumah Qur’an. Intinya, melejitlah bersama, hingga surga yang akan menjadi tempat pemberhentian akhirnya.

Bagaimana dalam islam antara wanita dan pendidikan?Jawabannya adalah sebagai berikut.



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Syarat agar sebuah cita terwujud adalah berasal dari iman, keikhlasan, siap berkorban, perencanaan, dan beramal. Banyak yang mengira saat sudah memiliki anak maka produktivitas seorang wanita akan menurun. Mbak Dewi ingin mendobrak pemikiran itu. Yakinlah para bunda, saat kita memiliki buah hati, kita akan memiliki kekuatan yang tidak pernah kita ketahui. Allah akan membantu kita untuk mengukir beragam prestasi, jika kita yakin, Insya Allah

Jangan pernah berpikir bahwa menjadi ibu adalah sebuah keterbatasan. Menjadi ibu menghadirkan kekuatan yang begitu besar dengan izin-Nya, Insya Allah. Maka ini adalah stop point untuk para wanita yang masih ingin terus berkarya, entah di tempat kerja atau studi lanjutannya.



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Ingatlah perkataan Rachel Martin berikut ini.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Bagaimana cara membagi waktunya? Pengalaman Mbak Dewi saat ini (saat suaminya juga sedang S3 dan anak juga sekolah), ini adalah beberapa kuncinya.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Jika ada yang bertanya, bagaimana bisa menjalankan peran ganda, bahkan tiga atau empat peran sekaligus?


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Yakinlah, setiap orang memiliki kisah perjalanan dan pengorbanannya sendiri. Di saat itulah, memiliki pasangan yang senantiasa mengingatkan kepada Allah menjadi utama, agar senantiasa percaya, untuk terus bersyukur saat menerima rezeki, pun bersabar saat ditempa ujian.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Maka dua kunci untuk mencapai keberhasilan adalah KEMAUAN dan KESUNGGUHAN.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Di dalam Al-Quran juga kita dianjurkan untuk terus berlomba, berangkat, dan bekerja.


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017


Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Dan menjadi apapun kita, teruslah berusaha untuk menjadi hamba yang SPESIAL di hadapan-Nya.



Sumber gambar: grup whatsapp #ThRUSharingSession 5 Agustus 2017

Akhir kata dari saya, Jazakillah khayra katsiran untuk admin, pemateri dan semua yang terlibat sehingga terselenggaranya kegiatan ini. Mudah-mudahan kita semua selalu diberi kekuatan oleh Allah SWT. Aamin.






                        

Komentar

Postingan Populer