Teruntuk Bambang dan Marimar

Teruntuk Bambang dan Marimar yang sedang dilanda kasmaran, ini pesan untuk kalian.


ilustrasi pernikahan

(Nama tersebut hanya sebagai ilustrasi)

Wahai Bambang, saya dengar kamu sudah tak sabar meminang Marimar, gadis pujaanmu itu. Selamat ya, akhirnya kamu menemukan (bakal) tulang rusukmu. Hari gini, nggak gampang lho, Mbang nyari tulang rusuk, apalagi yang tulang lunak makin banyak, kalau kamu nggak teliti mencari, saya khawatir kamu bakal viral lewat judul, "Baru sehari menikah, Pria ini baru sadar kalau punya istrinya juga bertulang". Haha, maafkan saya Mbang, gemar meledekmu. Oh ya, Mbang, kamu sudah yakin betul ingin jadi suami sekaligus kepala keluarga? Hashtag #EnergyofAkad  itu memang indah Mbang, tapi jalannya bukan melulu jalanan aspal, ada banyak kerikil, atau bahkan batu besar disana. Eits, tenang, saya tidak sedang membuat kamu takut kooook.

Mbang, meresmikan sebuah hubungan itu bukan hanya kamu nggak akan digrebek kalau sedang mojok berduaan dengan Marimar. Kamu itu akan sepenuh kesadaran kamu mengambil tanggung jawab Marimar dari Bapaknya. Iyo, Bapak kumisan calon papi mertuamu itu. Senajan kumisan, nampak garang, dan gualak, tapi sayang tenan lho sama anak gadis satu-satunya, siapa lagi kalau bukan Marimar. Nah, kamu ya harus begitu, Mbang! sayang sama Marimar jangan cuma pas lagi sayang-sayangnya. Ikhlaskan hatimu walau nanti ada masanya kamu kesal sama dia. Jangan malah kamu tinggalin, apalagi berpaling, walah panjang urusanmu Mbang! Hei Mbang, sayang itu juga bukan asal ngucap kata 'sayang' dan 'cinta'. Kalau nanti Marimar minta uang buat sekedar nyalon, ya harus kamu usahakan, jangan malah bilang 'Aku cinta kamu apa adanya'. Idiiiiih taik kucing kaleeee Mbang!

Sekarang kan kamu sudah punya pekerjaan tetap Mbang, wah modal bagus itu. Semoga dari pekerjaanmu nanti kamu bisa menafkahi Marimar dengan baik. Kalau rumah masih ngontrak ya gapapa Mbang, yang penting dari rumah itu kamu bisa memulai menjalankan tanggung jawab dan peran kalian secara utuh berdua. Kamu tahu Mbang? Kalau kemarin-kemarin kamu beribadah dan berdoa sendirian, selepas akad, akan selalu ada makmum dibelakangmu. Bagaimana supaya makmum itu bisa taat dan setia padamu? Ya dibimbing. Mergo kuwi Mbang! Subuh mbok jangan ketinggalan lagi, lah makmummu yo kabur, imamnya saja enak tidur pules pagi hari. Sepele kelihatannya Mbang, tapi yang sepele-sepele begini malah seringnya jadi bahan pertengkaran. Apalagi kalo istrimu nanti sudah mecucu alias manyun lihat tingkah-polah ajaibmu, yaaa yang sabar saja Mbang, jangan malah kamu marah balik, peluk dia dan ajak bicara. Sepele juga kan Mbang, tapi gak tau deh kamu inget apa enggak~

Sekali lagi Mbang, pikirkan masak-masak tujuanmu menikah, aku serius buangeeet ini lho. Jangan karena umur, jangan karena ibu-bapakmu atau ibu-bapaknya Marimar, jangan karena males ditanya 'kapan nikah', jangan karena angan-angan dan 'khayalan pangeran' mu yang maunya apa-apa diladeni, jangan karena kamu gak sabar kepingin wikwikwik atau jangan karena kamu cinta setengah mati sama Marimar. Yang model begitu tuh sementara aja Mbang! Yang harus kamu ingat adalah, 'Kamu bakal selalu berjalan dengan istrimu dan anak-anakmu kelak, menggapai ridho dan syurga-Nya. Kalian itu bakal jadi tim yang keren'. Layaknya sebuah tim, Mbang! perjalanan memang tidak selalu mulus, tapi tujuan akhir yang selalu merekatkan kalian kembali.

Mbang, belum lagi kalau nanti kalian sudah dikaruniai anak, wih! malam-malammu tambah seru Mbang. Marimar hamil dan melahirkan saja itu sudah sebuah perjuangan besar yang nggak akan kamu shanggup mbayar pake apapun, termasuk cintamu. Sebetulnya ini bab yang berbeda sih Mbang, tapi korelasi terhadap keberlangsungan rumah tanggamu amatlah besar. Nggak sedikit pasutri yang justru saling ngegas akibat beda pendapat soal anak, maka jadi benar adanya kalau kamu memikirkan generasi penerusmu kelak dimulai sejak kamu memilih calon istrimu. Makanya saya selalu bilang sama kamu, kuncinya lagi-lagi; komunikasi. Kamu dan Marimar memang bukan tukang mbaca pikiran, kan bisa ngobrol dong ngobroooool, kalau sudah sah ngobrol sambil grepe-grepe juga boleh kok Mbang! Haha.

Yo opo yo Mbang, saya ini senang juga melihat kalian akhirnya bisa bersama. Saya yakin saja gitu kalau kalian memang sudah mantap untuk menjalankan cita-cita bersama, saya ya juga ikut mendoakan semoga dilancarkan. Aamiin. Eh iya, daritadi saya nulis pesannya hanya untuk Bambang saja, kok belum ya untuk Marimar.

Wahai dinda Marimar, nanti di depan sana pasti akan ada waktu, tenaga, dan pikiranmu yang rela kau curahkan untuk suami dan anak-anakmu. Tidak apa kalau kamu mengeluh lelah dan penat pada suamimu, karena kamu bukanlah robot. Bicaralah padanya, kalau sekali belum didengar, carilah waktu yang tepat, suamimu kelak mungkin hanya sedang lelah selepas bekerja dan enggan mendengar rengekanmu.

Teruslah berbuat baik pada suamimu kelak ya Marimar, itu pintu syurgamu. Ya, kalau perempuan khan memang suka ngambek, tapi ojo mecucu terus, akan lebih baik kalau semuanya dikomunikasikan dengan hati yang lapang. Oh ya, jadi istri itu harus bisa jadi ajang untuk melejitkan potensimu Mar! Maka dari itu, jangan berhenti belajar ya Mar, anak-anakmu kelak akan menjadikanmu guru dunia-akhirat nomor wahid untuk mereka.

Salam sayang dari saya untuk kalian,

Bisikan Kalbu









Komentar

Postingan Populer