Sayang, Aku Hamil! - Bagian 2

Dear Kakak,                                                                                               



Halo sayang, izinkan ibu memperkenalkan siapa kami, ayah dan ibumu. Ini Ibu Nak, makhluk yang ternyata Tuhan masih titipkan kamu untuk dirawat dengan penuh kasih sayang. Ibu bukannya tidak pernah mengeluh selama kehamilanmu, bukan. Bagaimanapun Ibu juga hanya manusia biasa yang kalau kakinya sudah sakit, punggungnya sudah pegal, dan kepalanya sudah pening juga bisa meringis-ringis kesakitan.

Kakak, bagaimana di dalam sana? Menemuimu walau hanya lewat alat USG merupakan hal yang selalu Ibu tunggu lho. Ayah tidak pernah absen menyapa kakaksetiap malam lewat usapan lembut di atas perut Ibu. Kehamilan itu terrnyata ajaib lho kak, tau gak kenapa? Yuk, Ibu ceritakan.   
                                                                       
Kak, Ibu menulis ini juga awalnya bingung. Ibu hanya ingin agar kakak punya sesuatu dari Ibu yang bisa kakak baca kapanpun kakak mau terutama ketika kakak sedang rindu dengan Ibu. Sebelumnya, maaf ya kalau tulisan Ibu tidak sebagus buku-buku lain yang ada di toko buku. Ibu hanya penulis amatiran yang sedang belajar. Lagi-lagi Ayah yang selalu menyemangati Ibu.

Kak, Ibu dan Ayah menikah pada tanggal 31 Juli 2016. Kakak harus hafal ya tanggal pernikahan kami, kalau sedang anniversary ingatlah bahwa kamu adalah bagian terpenting di setiap perayaan kami. Ibu ingat sekali dulu sebelum menikah banyak orang yang bertanya tentang rencana kami setelah menikah. Tak terkecuali eyang-eyangnya kakak. Yang Ibu ingat saat itu, Ibu pernah berkata kepada eyang putri, jika Allah mengizinkan Ibu untuk menjadi sebenar-benarnya Ibu bagi anak-anak, Ibu akan menjadi Ibu terbaik, mendidik anak-anakd engan segala daya dan upaya yang ibu miliki, tak lupa sambil terus belajar. Ini sekolahnya Ayah dan Ibu. Setiap sekolah ada absensinya, ada kelasnya, ada pelajarannya, dan ada ujiannya. Betulkan kak?

Ayah saat itu bekerja di perusahaan milik pamamnya, sedangkan Ibu sendiri belum bekerja kembali setelah sebelumnya ikut program magang di sebuah bank BUMN kenamaan. Kami cukup nekat ya untuk menikah? Sebetulnya sih kak, semua kembali lagi pada keputusan yang diambil, lagi-lagi Ayah dan Ibu merasa sudah waktunya. Toh setiap perjalanan pernikahan pasti akan menyisakan PR apa saja. Kacamata yang Ayah dan Ibu pakai melihat segalanya saat itu adalah, kami akan mampu melewati segalanya berdua. Kami yakin mampu.

Allah itu romantis kak, semuanya sudah diatur sedemikian rupa. Tiada yang mustahil bagi Allah, termasuk menitipkan kakak untuk Ayah dan Ibu. Ibu juga sebelumnya tidak menyangka. Kenapa kok Allah menitipkan anak untuk Ibu padahal keadaan ekonomi kami saat itu masih jauh dari kata mapan. Pas-pasan, kadang kembang-kempis juga setiap bulannya. Tapi bukankah tiada satupun rencana Allah yang indah kak? Lama-lama Ibu menyadari bahwa kakak adalah hal terpenting dalam hidup Ayah dan Ibu. Selamat datang Kakak.

Mengapa penting? Begini kak, belum lama pernikahan Ayah dan Ibu, ada seorang teman dekat Ibu mengirimi pesan singkat yang isinya kurang lebih Ia sangat mengharapkan kehadiran anak dalam rumah tangganya setelah berbulan-bulan tidak juga dikaruniai anak.

Mendapatkan hal seperti ini lantas Ibu tidak mensyukuri nikmat dari Allah kak? Nanti kalau tiba-tiba saja Alllah berkehendak mencabut semuanya lantas Ibu juga menyalahkan Allah kak? Ibu tidak mau jad imanusia yang seperti ini. Ibu mensyukuri, mensyukuri kehadiranmu. Kamu adalah hak Allah, kapanpun Allah mau titipkan pada Ibu, atau kapanpun Allah mau ambil kamu dari sisi Ibu. Ibu dan juga Ayah harus bersiap.

Dari sini kakak sudah paham kalau hamil itu ajaib? Ajaib memang, karena mampu mengubah pemikiran seseorang. Ketakutan itu wajar adanya. Ibu juga mengalaminya kok. Takut tidak bisa menjaga kakak dalam kandungan, takut tidak bisa mencukupi air susu kakak, takut tidak bisa mencukupi kebutuhan popoknya kakak, dan segudang ketakutan lainnya. Tapi bukankah setelah kemarau akan datang hujan? Setelah hati dan pemikiran yang kering, toh kalau kita bisa membuka mata, hati, dan telinga selebar-lebarnya untuk mau tahu keadaan sekitar, InshaAllah, Allah akan sirami hati kita dengan penuh cahaya dan rasa syukur kak. Ini pasti.

Kalau kehadiran kakak di tubuh Ibu membawa perubahan-perubahan baru, ini wajar. Kak, mana ada perubahan yang ringan-ringan saja? Toh, mengubah air menjadi uap air saja, harus dengan proses memanaskannya dahulu bukan? Tidak lantas mendidih. Terlebih hati manusia yang mudah sekali dibolak-balik oleh situasi. Maka, perubahan itu tidak mudah, tapi nyatanya banyak orang bisa melaluinya. Termasuk Ayah dan Ibu.

Kekhawatiran Ibu terjawab. Ibu hamil kak. Dan kakak saat ini tengah berada di dalam rahim Ibu. Allah sebaik-baik penjaga Ayah, Ibu, dan Kakak. Apapun urusannya, Ibu serahkan sama Allah. Allah tidak pernah membiarkan hambanya sendirian. Buktinya, usaha katering yang mulanya hanya coba-coba perlahan banyak juga orang yang suka. Kak, Ibu pandai masak lho, kakak pasti suka masakan Ibu. Mau coba gak kak?

Iya, sesederhana itu Allah mengatur jalannya kak, jadi nanti kalau kakak menemui halangan dalam setiap perjalanan kakak, ingat saja. Memang hidup tidak sesederhana itu? Kakak pasti punya banyak pertanyaaan? Saya bisa dapat nilai bagus tidak ya? Saya bisa lulus sekolah gak ya? Saya bisa kuliah gak ya? Saya bisa bikin skripsi gak ya? Saya bisa mendapatkan hatinya gak ya? Saya bisa bekerja di perusahaan itu tidak ya? Dan segudang pertanyaan mulai dari remeh temeh hingga beratnya gak ketulungan. Semua ada di hidup kita. Jawabannya bagaimana? Jawabannya kerjakan saja semampu kakak, selebihnya sisakan untuk Allah dan restu orang tua, keduanya sangat berperan mengubaah hidup kakak. Percayalah.

Jadi, makin percaya kalau hamil itu ajaib kak? Di zaman Ibu, artikel daring mudah sekali dijumpai, mudah sekali. Mau cari apapun bisa, termasuk tentang misteri kehamilan. Ada lho kak pasangan yang sudah lama menikah lantas bertahun-tahun tidak juga dikaruniai anak. Namun karena mereka tetap yakin akan apapun mungkin bagi Allah, maka mereka pun tak hentinya berdoa sambil mengharap adanya anak. Lantas, Allah memberinya. Allah berkuasa. Tidak ada yang tidak mungkin baginya jika Allah berkehendak. CaraNya selain romantis tapi juga elegan. Cantik sekali kak jika kita memahaminya.

Ibu awalnya ragu jadi yakin. Ibu awalnya takut jadi berani. Ibu awalnya putus asa jadi penuh harap. Ibu awalnya deg-degan jadi lega. Ibu awalnya gusar jadi tenang.

Semua karena kekuatan yang selalu Ayah danIbu pintakan kepada Allah.

Ayah dan Ibu masih diberi rezeki berupa kebersamaan. Belum pernah seharipun Ayah dan Ibu terpisah begitu jauh. Bukannya ini bentuk anugerah dari Allah kak? Kami bisa membesarkanmu bersama-sama. Ayah juga selalu tahu perkembanganmu. Ayah tidak pernah ketinggalan untuk tahu kabarmu. Lagi-lagi Ibu harus bersyukur.

Soal hamil atau tidak, anak tetaplah hak Allah. Sekuat apapun ikhtiar manusia, jika Allah berkata nanti, maka kita yang harus bersabar. Sesering apapun doa manusia, jika Allah berkata hal tersebut tidak baik untuk kita, maka kita diminta bersiap untuk menyambut hal yang lebih baik untuk kita. Kuncinya sabar.

Kak, di sekian banyak pertanyaan-pertanyaan Ibu. Bisa jadi Ibu paling khawatir soal jawaban Allah tentang kakak. Tapi sekarang Allah sudah jawab, lantas, tugas Ibu selanjutnya adalah sekolah. Sekolah kehidupan agar Ibu yang seseuai dengan tekad dari awal bisa menjadi Ibu yang terbaik untuk kakak, dan anak Ibulainnya.

Ibu hamil kak, Selamat datang di kehidupan dalam rahim Ibu. Maaf ya kalau Ibu masih suka makan pedas. Maaf juga kalau Ibu masih suka nangis.


Komentar

Postingan Populer